Komposisi Dasar Fotografi

Diposting oleh Unknown on Rabu, 12 Desember 2012

Terdiri dari:
1. Komposisi Letak
2. Komposisi Warna

Komposisi Letak

Komposisi konvesional adalah obyek diletakan di tengah, baik untuk pengambilan vertikal maupun horizontal.

Kemudian muncul the third rule yang bermula dari dasar teknik melukis, dimana dalam suatu bidang dibagi atas 3 bagian horizontal dan vertikal.

The rule of third, dimasukan dalam kategori breaking the rule oleh fotografer konservatif, karena sering kali tidak ada penyeimbang di sisi yang berlawanan sehingga berkesan tidak seimbang.

The third rule mulai digemari hingga sekarang sebagai salah satu jenis rule of photography dimana awalnya, masih mengikuti hukum gravitasi dan hukum sudut pandang.

Pada perkembangannya, hukum gravitasi dan sudut pandangpun dilanggar dan malah menghasilkan foto yang unik.

Dengan adanya the third rule bukan berarti hukum-hukum konservatif sudah punah, tapi cuma dianggap tidak lagi eyecatched.

Pedoman dalam membuat konsep komposisi letak tidak ada, yang penting adalah jiwa saat membidik sudah menyatu dengan apa yang kita lihat.

Komposisi Warna

Semua orang suka dengan foto yang semarak dengan warna, namun foto yang selalu dikenang adalah foto yang menampilkan warna sesedikit mungkin.

Perpaduan warna yang menarik bukan cuma antara warna kontras dan warna pastel atau perpaduan dari kedua jenis warna tersebut.

Contoh warna yang menarik sebenarnya dapat kita ambil contoh dari keadaan sekeliling kita, contoh:

  • White or yellow on black (dan sebaliknya) keadaan gelapnya malam dengan terangnya siang atau terangnya lampu.
  • Green on brown (dan sebaliknya) rumput dengan kayu (batang pohon) atau rumput kering.
  • Blue on white (dan sebaliknya) langit dengan awan atau pasir dengan laut.
  • Grey on blue (dan sebaliknya) langit dengan awan mendung
  • Orange on black (dan sebaliknya) terangnya matahari sore dengan gelapnya silhouette


Sumber : http://indophoto.multiply.com/journal/item/29

Semoga berguna.
More aboutKomposisi Dasar Fotografi

Tips Dasar Memotret Foto Portrait

Diposting oleh Unknown on Minggu, 09 Desember 2012


Fotografi tidak pernah dibatasi oleh alat. Entah itu menggunakan kamera yang canggih ataupun hanya kamera ponsel, Anda tetap dapat menghasilkan foto yang baik jika sudah memahami unsur seni dalam fotografi. Seperti contohnya membuat fotografi portrait. Kegiatan fotografi yang satu ini mungkin yang paling umum dilakukan orang ketika memegang sebuah kamera – karena memang tergolong sangat mudah untuk dilakukan. Nah untuk membuat foto portrait yang lebih baik, berikut kami berikan enam tips sederhana yang dapat Anda coba.

1. Mendekatlah dan berinteraksi dengan model
tips fotografi potrait 2 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo Credit: Renhard Harjanto
Masalah paling umum ketika membuat foto portrait adalah jarak. Beberapa fotografer pemula atau amatir merasa malu-malu untuk mendekatkan diri pada model. Padahal jika memotret portrait sebatas headshot, pengambilan foto idealnya harus lebih dekat ke model. Namun fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, banyak fotografer pemula yang rela mengeluarkan uang ekstra untuk membeli lensa dengan jangkauan focal panjang untuk memotret subyek dari jarak jauh.
Hal tersebut memang boleh-boleh saja namun tidak terlalu disarankan. Jika Anda ingin menghasilkan foto portrait yang lebih baik, mulailah belajar untuk lebih mendekatkan diri dan berinteraksi dengan model. Berinteraksi dengan model memang terdengar cukup sepele, namun hal tersebut sangat diperlukan untuk mencairkan suasana agar model lebih nyaman dan tidak merasa tegang. Hasilnya, ekspresi model akan lebih rileks dan tidak terlihat kaku sehingga foto portrait yang dihasilkan akan lebih baik dan alami.
2. Perhatikan Komposisi
7292611228 725472eb48 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo Credit: A.Murrain
Membuat foto portrait dengan memposisikan kepala model di tengah biasanya malah menghasilkan foto yang kurang menarik. Cobalah untuk menempatkan model pada berbagai posisi sudut pengambilan gambar. Anda bisa menggunakan prinsip “Rule of Third” atau menempatkan subyek pada 1/3 bagian dari frame. Beranilah bereksperimen dengan komposisi dan jangan takut melanggar prinsip “Rule of Third”.
3. Lensa dan Depth Of Field (DoF)
7290077038 f593eb051a n 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo Credit:Chereselskaya Elena
Untuk membuat fotografi portrait, lensa dengan jangkauan focal yang panjang tidaklah mutlak dibutuhkan. Anda bisa mengandalkan beberapa lensa non-zoom jarak pendek seperti 50mm atau lensa zoom dengan jarak rentang zoom menengah seperti 18-55mm. Besaran diafragma lensa juga mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma hingga f/2.0 atau lebih besar, gunakan lensa tersebut pada bukaan diafragma terbesar. Ini akan membuat efek bokeh (background menjadi blur) di belakang subjek dan memberikan unsur artistik pada foto. Hasilnya, model Anda akan terlihat lebih menonjol dari latarnya dan membuat mata yang melihat langsung tertuju pada model tersebut. Anda juga dapat mengatur bukaan lensa pada setting lain untuk bereksperimen.
4. Perhatikan Bahasa Tubuh Model
7291896618 99a312c258 n 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo Credit: Gabrielle Assaf
Bagi para model profesional, bergaya di depan kamera bukanlah hal yang sulit. Dengan sedikit pengarahan gaya, Anda dapat mendapatkan pose yang sesuai dengan keinginan. Nah, bagaimana jika Anda berhadapan dengan model amatir yang belum terbiasa di hadapan kamera?
Caranya cukup mudah, ikuti langkah tips no.1. Setelah berhasil membuat interaksi dan mencairkan suasana dengan model, Anda akan lebih mudah dalam mengarahkan gaya. Perlu diperhatikan juga kebanyakan model-model amatir masih ragu untuk bergaya dan terlihat tidak percaya diri. Untuk itu, Anda sebagai fotografer harus pandai dalam melihat momen ketika mengarahkan model. Terkadang lelucon garing atau kata-kata pujian yang terlontar dari mulut Anda cukup efektif untuk menambah kepercayaan diri sang model.
5. Perhatikan cahaya
7292818644 900ddea6a1 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo Credit: Maggieowner
Dalam memotret portrait, Anda juga wajib memperhatikan kondisi pencahayaan di sekitar agar bayangan yang jatuh pada model tidak terlalu keras. Untuk itu banyak cara yang dapat dilakukan. Jika Anda memotret di luar ruangan dengan mengandalkan pencahayaan matahari, gunakanlah flash untuk fill-in atau gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya ke arah model agar bayangan model terlihat lebih lembut. Pada saat memotret dalam ruangan atau studio, Anda juga dapat memanfaatkan beberapa aksesoris pencahayaan seperti payung studio, softbox, reflektor dan beauty dish untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
6. Mengolah foto untuk hasil lebih sempurna
7289832986 ebbb5454e5 6 Tips Dasar Memotret Foto Portrait  tips foto video
Photo credit: Sauri
Jika foto portrait yang dihasilkan masih kurang oke, jangan langsung membuangnya. Saat ini telah banyak aplikasi olah foto yang beredar, mulai dari yang sederhana hingga yang memiliki tools lengkap. Lewat aplikasi pengolah foto tersebut, Anda dapat memperbaiki komposisi, mengoreksi warna, hingga mengatur gelap terangnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan sangat mudah untuk dipelajari.
Enam tips di atas merupakan kumpulan tips sederhana yang dapat diterapkan untuk menghasilkan foto potrait lebih baik. Namun keenam tips tersebut akan percuma saja jika Anda melewatkan satu tips yang paling penting yaitu latihan. Jangan pernah ragu untuk mencoba dan ambillah foto sesering mungkin untuk lebih mengenal dan membiasakan diri dengan kamera Anda. Selamat memotret!!

sumber : http://www.yangcanggih.com
More aboutTips Dasar Memotret Foto Portrait

Membuat karya foto dengan Kamera HP

Diposting oleh Unknown


Di zaman Digital sekarang ini kita tak lagi harus menggunakan kamera digital/ LSR lagi jika ingin memotret, cukup dengan menggunakan HP kini kita sudah bisa menikmati picture yang mengagumkan. Dengan HP yang kita miliki yang di dukung dengan kecangihan perangkat kamera, HP saat ini sudah menjadi alat yang sangat efesien ketika digunakan untuk memotret. Sayangnya diantara kita masih ada yang belum bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi pada kamera HP tersebut.
Mungkin beberapa tips dibawah ini bisa membantu anda untuk memaksimalkan kamera HP anda hingga berguna, sekalipun harus memotret panorama alam yang indah tanpa merasa takut hasilnya tidak bagus.
Berikut tips memotret dengan kamera HP:

1.Pastikan Cahaya Terang

Untuk hasil yang maksimal pastikan kita mengetahui sisi keterangan objek yang akan kita ambil. Untuk hasil Foto outdor terlihat lebih terang dan jerih jika dibandingkan dengan indor. Jarak efektif flash sekitar 2-3 meter. Jadi jangan berharao kita menerangi seisi ruangan dengan flash.

2. Jangan Gunakan Zoom


Biasanya jika kita meggunakan zoom pada kamera HP hasilnya akan terlihat kurang bagus. Jadi usahakan untuk memoter dari jarak yang cukup, sehingga keseluruhan objek bisa memenuhi frame.

3.Pegang Handphone Dengan Stabil

Usahakan tangan kita tenang saat mengambil foto dengan menggunakan handphone. Semakin stabil kamera, semakin bagus hasilnya. Kalian juga bisa memanfatkan benda lain sebagai sandaran untuk kestabilan jarak anda seprti bersandar di pohon atau juga tembok.

4.Memilih Resolusi

Sebaiknya anda bisa menggunakan resolusi tinggi jika kamera memberikan pilihan resolusi. Dengan memilih resolusi tinggi berati memiliki detail yang lebih banyak dan kita juga bisa mencetak foto lebih besar lagi.

5. Baca Tips Komposisi

Kita juga harus memiliki pengetahuan yang bagus terhadap komposisi, hal tersebut akan jauh membantu kita memotret lebih baik lagi.

6. Ambil Gambar Dari Sudut Berbeda


Coba untuk melakukan pengambilan gambar dari sudut yang tidak biasa. Misalkan take gambar dari bawah atau dari atas , samping agar hasilnya lebih berbeda.

7.Pastikan Kejernihan Lensa

Lensa handphone yang kotor sangat berpengaruh terhadap objek yang akan kita capture. Meskipun sebagus atau seindah apapun objek tersebut maka hasilnya akan tidak bagus. Gunakan kain lembut untuk membersihkan lensa HP tak perlu menggunakan cairan apapun. Jika terkena sesutu yang berminyak kita juga bisa menggunakan pembersih kacamata / LCD.

8.Hindari Mengedit Dari HP

Usahakan untuk tidak mengedit foto anda langsung dari HP . Mengelola foto dikomputer hasilnya jelas lebih bagus daripada di HP. Jadi pastikan anda tidak tergiur untuk menggunakan fitur edit gambar di HP . Dengan itu kita juga bisa memiliki keleluasan kreatif yang lebih besar nantinya.

9.Kenali Waktu Jeda

Kamera Handphone memiliki apa yang disebut dengan shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kita memencet dan juga saat kita mengambil foto. Pastikan kita kenali waktu jeda tersebut dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat setelah menekan shutter.

Beberapa tips diatas semoga bisa menjadi pedoman untuk anda yang hendak menggunakan kamera Handphone untuk memotret. Kecanggihan teknologi bukan lagi menjadi hambatan untuk kita gaptek meggunakan kamera HP. Karena saat ini fungsi kamera HP sudah menjadi barang yang mudah untuk menggunakan aplikasi apapun, seperti memotret. Semoga bermanfaat.


More aboutMembuat karya foto dengan Kamera HP

Color Toning foto cepat menggunakan Adobe Photoshop CS6

Diposting oleh Unknown on Kamis, 06 Desember 2012

Proses Color Toning merupakan proses memberikan atau mengedit nuansa warna yang ada pada foto. Proses ini biasa dilakukan untuk memberikan mood dan atmosfer pada foto sesuai dengan subjek atau tema foto tersebut. Untuk memberikan color tone ini bisa dilakukan dengan tool-tool yang ada di Adobe Photoshop seperti Hue/Saturation dan Color Balance. Di Adobe Photoshop versi CS6, Adobe menyertakan beberapa preset yang dapat digunakan sebagai cara Color Toning foto cepat menggunakan Adobe Photoshop CS6 ini. Pada tutorial kali ini saya akan memperlihatkan bagaimana memanfaatkan preset Photographi Tint yang baru disertakan di Adobe Photoshop CS6 untuk adjustment Gradient Map, serta menggunakan preset di Adjustment Layer baru yang ada di Photoshop CS6 yaitu Color Lookup. Dengan memanfaatkan preset ini kita bisa memanfaatkannya sebagai cara untuk melakukan color toning foto dengan cepat menggunakan Adobe Photoshop CS6.
Namun masalah yang sering terjadi apabila Anda sering menggunakan preset adalah kecenderungan color tone foto menjadi tidak unik dan kadang sama dengan color tone yang ada di foto lain atau dibuat oleh fotografer lain yang menggunakan preset yang sama. Untuk membuat color tone ini menjadi lebih bervariasi dan unik, maka Anda dapat melihat caranya di video tutorial dibawah ini melalui 2 tips sederhana. Dengan tips ini Anda dapat membuat color tone yang unik dan berbeda dari yang lainnya. Dengan membuat color tone yang unik ini maka Anda dapat mengembangkan style warna foto Anda sendiri dengan memodifikasi preset color tone yang sudah ada.
Seperti biasa apabila Anda menerapkan teknik yang saya berikan melalui tutorial ini, saya akan sangat berterima kasih apabila Anda mengupload karya Anda tersebut di group FlickrFotografiDesain atau sekedar share link foto Anda di bagian comment di bawah artikel ini. Selamat berkarya…


sumber : http://fotografidesain.com

More aboutColor Toning foto cepat menggunakan Adobe Photoshop CS6

Mengatur Kontras Foto Dengan Photoshop

Diposting oleh Unknown

icl 41 Tips Mengatur Kontras Foto Dengan Photoshop



Salah satu langkah dalam melakukan retouching dan perbaikan pada foto adalah dengan mengatur kontras foto dengan Photoshop. Kontras (contrast) adalah rentang antara shadow dan highlight pada foto, semakin dekat rentang jaraknya semakin tinggi kontrasnya dan sebaliknya semakin jauh makan semakin rendah kontrasnya. Tidak ada aturan foto dengan tingkat kontras seperti apa yang harus dilakukan, semuanya tergantung dari style yang diinginkan oleh fotografernya sendiri apakah high contrast atau low contrast.
Untuk mengatur kontras foto dengan Photoshop kita dapat melakukannya dengan berbagai image adjustment yang ada di Photoshop. Beberapa diantaranya yang populer digunakan adalah pilihan Brightness/Contrast, Level dan Curve. Namun apabila Anda mengatur kontras foto dengan Photoshop menggunakan fitur-fitur yang disebutkan sebelumnya, maka apabila diperhatikan warna yang ada menjadi lebih saturated. Sebagai contoh, silahkan buka image yang akan Anda rubah tingkat kontrastnya. Kemudian lakukan perubahan kontras yang ekstrim, maka Anda dapat melihat warna yang ada instead berubaha tingkat kontrastnya namun yang terjadi adalag saturasinya meningkat.

kontrast01 Tips Mengatur Kontras Foto Dengan Photoshop
Foto awal sebelum pengaturan kontras.
kontrast02 Tips Mengatur Kontras Foto Dengan Photoshop
Foto setelah diedit high contrast dengan adjustment Curve.

Seperti yang Anda lihat, setelah diedit menjadi high contrast seperti pada foto di atas maka warna yang ada pada foto berubah menjadi lebih saturated dari sebelumnya. Padahal seperti yang saya jelaskan di awal tulisan ini, bahwa kontras seharusnya lebih kepada shadow highlight atau gelap terang pada foto dan bukan pada komponen warna.
Pada tutorial kali saya akan memperlihatkan cara cepat tips mengatur kontras foto dengan Photoshop untuk menghasilkan kontras tanpa mempengaruhi unsur warna dan hanya menghasilkan efek pada unsur shadow dan highlight saja seperti contoh gambar di bawah ini:

kontrast03 Tips Mengatur Kontras Foto Dengan Photoshop
High contrast pada foto tanpa perubahan pada warna

Berikut tutorial cepat mengenai tips mengatur foto dengan Photoshop tanpa menghasilkan perubahan pada warna:


sumber : http://fotografidesain.com
More aboutMengatur Kontras Foto Dengan Photoshop

Cara Kerja Metering Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex)

Diposting oleh Unknown on Rabu, 05 Desember 2012

Kamera-Kamera SLR digital modern biasanya telah dilengkapi dengan teknologi bernama Metering Mode, Exposure Metering, Camera Metering atau untuk lebih praktisnya kita sebut Metering yang sudah dirakit didalamnya dari pabrik asalnya. Artikel yang satu ini kita akan berusaha memahami apa itu makna metering? dan bagaimana cara kerja, serta beberapa kelemahan utama yang harus kita hadapi (underexposed & overexposed). Kita juga akan memahami tentang mode metering (matrix/evaluative, center weighted & spot metering).


Apa Itu Metering dan apa gunanya?

Secara prinsip tidak beda dengan meteran gulung yang dipakai pekerja konstruksi atau meteran pita yang dipakai tukang jahit untuk mengukur panjang, hanya metering ini dipakai oleh kamera DSLR untuk mengukur cahaya, yang secara relatif lebih njelimet dibanding dengan mengukur panjang.

Metering dipakai untuk mengukur cahaya yang dilihat oleh kamera (cahaya yang masuk ke lensa). Saat kita melihat obyek foto melalui view finder kamera, kondisi cahaya di obyek tersebut akan diukur oleh sistem metering. Tujuan utama dari sistem metering kamera adalah menghasilkan foto yang pas eksposure-nya (baca lagi pengertian eksposure). Metering melakukannya dengan menganalisa tingkat gelap terang sebuah obyek foto kemudian menentukan besarnya shutter speed, aperture serta ISO supaya hasil foto anda pas, tidak terlalu gelap ataupun tidak terlalu terang.

PUSING???Oke, gampangya begini saja. Bayangkan mata anda, saat anda merasa silau apa yang anda lakukan? memincingkan mata bukan! Secara tidak sadar anda mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata supaya anda tidak silau (tidak terlalu terang). Kebalikannya, saat merasa cahaya terlalu remang anda secara otomatis membuka mata lebar-lebar. Memincingkan mata atau membuka mata lebar-lebar supaya mata merasa nyaman saat melihat (eksposur yang pas), seperti itulah tugas sistem metering kamera.

Cara Kerja Sistem Metering Kamera & Kelemahannya.

Saat kamera melihat tembok, sistem metering akan mengukur besar cahaya (gelap terang) yang dipantulkan oleh tembok tersebut (reflective). Hal ini mudah saat semua obyek foto memantulkan jumlah cahaya yang sama.

Repotnya, didunia nyata masing-masing benda memiliki tingkat pantulan yang berbeda. Saat kita memotret langit, kalau langitnya biru sempurna metering kamera akan gampang menghitung eksposur karena hanya ada satu tingkat terang yang harus dihitung (biru). Namun saat kita memotret langit dengan tambahan awan putih, metering sekarang harus menghitug kecerahan langit biru dan kecerahan awan putih dan harus berusaha menghasilkan eksposure yang optimal. Sekarang tambahkan gunung dan barisan pepohonan kedalam obyek foto diatas, maka tingkat kompleksitas yang dihadapi metering makin rumit.

Bagaimana cara para perancang sistem metering kamera mengantisipasi keadaan ini? Jawabannya adalah dengan berusaha membuat tingkat gelap terang rata-rata dari sebuah obyek foto apapun itu. Secara teknis gelap terang rata-rata bagi sistem metering kamera adalah 18% grey ( 18% abu-abu atau abu-abu normal) – tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang – lihat foto dibawah. Sebuah obyek foto dengan tingkat pantulan cahaya yang memiliki gelap terang kompleks akan “dijinakkan” dengan cara ini.

Solusi ini secara umum memang bisa kita pakai untuk memotret kondisi normal. Namun ketika kita dihadapkan pada kondisi misalnya anda akan memotret wajah teman dengan background putih sempurna, kamera akan menjadikan wajah teman anda lebih gelap karena harus mengantisipasi background putih dan membawanya kearah 18% grey alias underexposed. Atau misalnya saat anda memotret bunga didalam gelas kaca kecil yang diletakkan diatas taplak meja hitam, maka didalam foto bunga akan lebih terang dari aslinya karena harus membawa taplak meja hitam tadi ke arah 18% grey alias overexposed.

Setelah Itu Kita Harus Bagaimana?

Seperti halnya kita tidak bisa terus menerus menggunakan auto eksposure, untuk menghasilkan foto yang bagus kita tidak bisa menggunakan sistem metering kamera tanpa beberapa trik (meninggalkannya dalam posisi default). Dalam artikel berikutnya, akan kita bahas beberapa mode metering yang bisa membantu kita mengantisipasi kelemahan sistem metering ini.

Demikianlah artikel tentang Cara Kerja Metering Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex), semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya.

http://forum.kompas.com/klinik-fotografi-kompas
More aboutCara Kerja Metering Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex)

Tutorial Photoshop : Pengenalan Tool Dasar

Diposting oleh Unknown


Pengenalan Tool Dasar

Adobe Photoshop CS adalah software image editing yang popular yang menyediakan lingkungan kerja yang dapat dipadukan dengan Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe ImageReady, dan produk software lain di dalam the Adobe Creative Suite. Tutorial ini akan memperkenalkan cara menggunakan Adobe Photoshop. Dalam tutorial ini kita akan belajar bagaimana memulai memakai program ini, bagaimana menggunakan interface, dan bagaimana memodifikasi gambar dengan tools yang ada di Photoshop.

OPENING
Dimulai dengan membuka Adobe Photoshop CS Di PC, klik Start > Programs > Adobe > Photoshop CS, atau mengklik icon shortcut yang ada di desktop.
SETTING UP THE DOCUMENT
Dengan mengatur setting dokumen secara benar di awal akan memudahkan pekerjaan selama anda mengerjakan project yang akan anda kerjakan. Hal ini memerlukan perencanaan lebih lanjut.
Untuk membuat dokumen baru,klik File > New. Ini akan membuka Document Setup dialog box
Disini kita dapat memberi nama file, mengatur ukuran kertas, dan orientasi dokumen.
Page Size and Orientation
Mengubah ukuran halaman kertas dengan mengetikan nilai width dan height. Ukuran kertas standar dapat diambil di “Presets”.
Resolution
Resolution adalah jumlah pixel pada printed area dari sebuah gambar. Semakin tinggi resolusi, semakin banyak pixel yang ada pada halaman, dan semakin baik kuliatas dari gambar tersebut. Ukuran resolusi yang disarankan untuk gambar yang akan di print berkisar antara 150-300, untuk web images sebaiknya 72.
Color Mode
Memilih Color mode disesuaikan dengan project yang akan kita kerjakan. Disarankan memilih RGB untuk web graphic, sedangkan CMYK lebih disarankan untuk gambar yang akan di print.
Background Contents
Memilih background , bisa berwarna putih atau transparan atau warna yang lainnya.
Ini adalah layout dari Adobe Photoshop interface.
Menu Bar
Disini terdapat semua fungsi utama dari Photoshop seperti File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, View, Window, dan Help.
Tool Bar
Sebagian besar tools terdapat disini untuk memudahkan
Options Bar
Di Options Bar terdapat options ekstra untuk sebagian besar tools. Options ini akan berubah tergantung pada tool yang kita pakai saat itu.
The Image
Gambar akan terlihat pada windows nya sendiri setelah membuka file Adobe Photoshop CS
Image Name
Nama file gambar yang dibuka akan terlihat diatas image window seperti terlihat diatas.
Palettes
Palletes berisi beberapa fungsi yang membantu memonitor dan memodifikasi gambar.
PALETTES
Dibawah ini adalah deskripsi dari palletes yang sering digunakan di Adobe Photoshop CS.
NAVIGATOR
Dari Navigator palette kita dapat allows bergerak menelusuri gambar, menggeser gambar, men-zoom dengan mengatur slider dibawahnya.
COLOR, SWATCHES, STYLE
Color palette menampilkan warna foreground dan warna background yang sedang digunakan dan juga menampilkan nilai RGB. Kita dapat mengubah warnanya dengan mengatur slider. Kita juga dapat memlilih warna dari spectrum warna yang di sediakan.
Di Swatches palette kita dapat memilih warna foreground atau background. Kita juga dapat menambahkan warna yang kita buat disana.
Dari Styles palette kita dapat view, select, and apply preset layer styles. Secara default preset style replaces layer style yang ada .
HISTORY
History palette menyimpan dan menampilkan setiap perubahan yang dilakukan pada gambar, dengan begitu kita dapat berpindah ke tahap tertentu dari proses yang telah dilakukan. History dapat menyimpan setidaknya 20 tahap perubahan.
LAYERS
Layers, memudahkan kita untuk mengorganisir pekerjaan kita menjadi beberapa tingkatan yang berbeda yang dapat dilihat dan di edit secara individu .Setiap file dokumen Photoshop setidaknya mempunyai 1 layer. Dengan membuat beberapa layer memudahkan kita untuk mengatur, menampilkan, dan mengedit gambar.
A) Layer Visibility – icon mata menunjukan bahwa layer yand di select itu terlihat. Klik on off untuk menampilkan dan menyembunyikan layer tersebut.
B) Layer Locking Options – klik ikon bergambar kotak catur. Untuk mengunci Transparency; klik ikon kuas untuk mengunci Image; klik ikon panah untuk mengunci posisi Position; klik ikon kunci untuk mengunci semua option.
C) Layer Blending Mode – menentukan jenis blend layer dengan layer yang lainnya.
D) Fill – dengan mengetikan nilai atau dengan menggeser slider kita dapat menentukan nilai transparansi warna dari gambar atau objek.
E) Opacity – Berguna untuk mengatur transparansi layer , dengan cara mengatur slider.
F) Layer Lock –Untuk mengunci layer
G) Layer Options Menu – klik segitiga hitam untuk melihat options ini: New Layer, Duplicate Layer, Delete Layer, Layer Properties, beberapa option terlihat sebagai icon dibawah layer.Layers palette.
H) Layer Styles – Jika layer mempunyai style maka akan muncul ikon “F” di bawah Layers palette. Klik gamabr segitiga kecil untuk melihat style option.
I) Layer Mask – gambar abu-abu dimana bagian yang dicat hitam itu tersembunyi sedangkan bagian yang putih itu yang terlihat. Sedangkan abu2 menunjukan tingkat transparansi mask.
J) Layer Set – option ini untuk membantu mengorganisir layer.
K) Create New Fill or Adjustment Layer – untuk membuat layer baru yang dapat diatur fill base nya.
L) Create New Layer –klik ikon ini untuk membuat layer baru
M) Delete Layer – untuk menghapus layer
TOOLBOX
Beberapa tools di dalam toolbar mempunyai tools tersembunyi tambahan. Tools seperti ini memiliki segitiga kecil di iconnya. Dengan menahan tombol klok kiri. Maka akan muncul tool yang tersembunyi
SELECTION TOOLS
Marqueeuntuk memilih object, daerah yang dibatasinya berbentuk persegi. Caranya dengan mengklik lalu di geser .


Move
digunakan untuk memilih objek dan memindahkannya pada halaman


LassoMemillih bojek dengan bentuk yang bebas sesuai dengan batas yang kita gambar


Polygonal LassoSama seperti freehand tool fungsinya akan tetapi penggambaran batas bisa dilakukan dengan garis lurus. Pemakaiannya yaitu dengan menarik garis-garis.


Magnetic LassoMemilih objek dengan dengan cara menggambar garis batas yang bentuknya akan menyesuaikan sisi objek yang warnanya kontras.


Magic WandMemilih objek yang daerahnya hamper memliki tingkat warna yang sama.


Crop Tool
berguna untuk memotong gambar dan ingin membiarkannya pada ukuran itu.


Slice Tooldigunakan untuk memotong gambar yang kemudian akan di export ke halaman web.


ALTERATION TOOLS
Healing BrushMemperbaiki cacat kecil pada gambar pada gambar hasil scan . Cara menggunakannya yaitu dengan menekan tombol ALT pada daerah warna dasar yang akan diperbaiki. Kemudian klik kanan pada daerah yang cacat warnanya.


Brush ToolMenggambar garis dengan ketebalan dan warna yang beragam.


Clone StampBerguna untuk mengambil sample dari gambar kemudain menempelkannya pada daerah yang lain. Untuk memilih daerah yang akan dijadikan sample tekan ALT kemudian klik kanan, setelah mendapatkan sample klik kanan di daerah yang akan ditempelkan.


Art History BrushMelukis diatas gambar dengan menggunakan sumber data dari tahap history tertentu atau dari snapsot.


Erase Tool
Menghapus gambar.


Paint Bucket Tool
Memenuhi daerah tertentu dengan warna yang dipilih.


Gradient Tool
Memakaikan gradient fill pada bagian gamabr yang dipilih atau pada seluruh layer.


Blur Tool
Berguna untuk membaurkan dan menajamkan gambar the brush along the edges.


Dodge Tool
Untuk menerangkan dan menggelapkan warna.


DRAWING AND SELECTION TOOLS
Direct Selection Tool
Untuk memlihi jlaur atau segmen jalur dari objek.


Type Tool
berguna untuk mengetikan tulisan pada halaman kerja.


Pen Tool
Untuk menggambar kurva halus
Rectangle Tooluntuk menggambar bangun-bangun geometri.


ASSISTING TOOLS
Notes ToolBerguna untuk memberi komen pada proyek yang sedang kita kerjakan.


Eyedropper Toolberguna untuk menggambil sample warna dari image yang ada.


Hand Toolberguna untuk bernavigasi dalam gambar yang sedang dikerjakan.


Magnifying Glass Toolberguna untuk men zoom gambar .


COLOR BOXES AND MODES
Color BoxesMenunjukan warna yang sedang kita gunakan, ada 2 warna yaitu warna foreground dan background. Dengan mengklik box ini kita dapat merubah warna nya.
Switch Colors
untuk menukar antara warna foreground dan warna background
Modes
Edit in Standard Mode dan Edit in Quick Mask Mode digunakan untuk mengatur gambar yang ada mask nya. Standard Screen, Full Screen with Menu Bar, Full Screen digunakan untuk melihat lebih kecil atau besar bagian dari gambar.


sumber : http://msyaifunizar.blogspot.com
More aboutTutorial Photoshop : Pengenalan Tool Dasar